TOPSELA, 04/08/2020. Setelah melalui serangkaian proses, akhirnya pada Hari Selasa, 04 Agustus 2020 Dewan Juri menentukan pemenang Sayembara Logo Desa Wisata Toapaya Selatan. “Alhamdulllah, akhirnya hari ini, Selasa 04 Agustus 2020 akhirnya Dewan Juri dapat menyelesaikan penilaian atas usulan logo yang diterima oleh Panitia”, ujar Dr. Adji Suradji Muhammad, M.Si selaku wakil dari konsultan untuk menyusun Master Plan Desa Wisata Toapaya Selatan Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan.
Sebagaimana diketahui bahwa SM-Performa selaku pihak yang diminta membantu menyusun Master Plan Desa Wisata Toapaya Selatan mulai
tanggal 10 July 2020 membuka “Sayembara Logo Desa Wisata Toapaya Selatan”. Sayembara ini bertujuan untuk membuka ruang kepada publik khususnya masyarakat yang peduli dengan keberadaan Desa Wisata untuk berpartisipasi dalam mendesain Logo Desa Wisata yang unik dan menarik. “Hingga akhir pendaftaran tanggal 27 Juli 2020 ada sebanyak 47 usulan desain logo yang diterima oleh Panita”, ungkap Mawar Sukma.
Setelah dilakukan rekapitulasi oleh Panitia, kemudian 47 usulan desain logo tersebut diserahkan kepada Dewan Juri dan Dewan Juri memilih lima desain terbaik. “Awalnya tim kesulitan untuk mengambil 5 terbaik mengingat desain yang diterima oleh panitia semuanya memiliki daya tarik serta keunikan tersendiri”, ulas Ady Muzwardi, M.Si yang merupakan penggiat Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) dan juga mahasiswa Program Doktor disalahsatu Perguruan Tinggi di Bandung ini. Namun kejelian dan ketelitian Tim Juri akhirnya tim mampu mengerucutkan menjadi 5 terbaik.
Desain logo karya Ahmad Kriswantoro ini dipilih oleh Dewan Juri yang terdiri dari perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bintan, Camat Toapaya, perwakilan Desa Toapaya Selatan (Kades, BPD dan BUMDesa) serta Konsultan lantaran memiliki keunikan tersendiri. Secara umum logo ini didesain dengan menggunakan pola dasar berbentuk bulat yang merupakan simbol “kebulatan tekad” dan “optimisme” Pemerintah Desa Toapaya Selatan dalam mewujudkan Desa Toapaya Selatan yang maju dan unggul khususnya dalam bidang pariwisata. Dalam pola logogram terdapat 3 unsur pecahan yang menyimbolkan “Topsela Park” sebagai konsep besar Desa Wisata Toapaya Selatan berupa taman burung, outbound, dan mangrove.
“Pola Pertama (bagian depan), Pola ini merupakan simbolik dari taman burung pada Topsela Park, dan juga terdapat simbol aliran air yang merupakan bentuk representasi dari sungai yang terbentang sepanjang Desa Wisata Toapaya Selatan. Pola Kedua (bagian tengah) merupakan pecahan logogram yang sengaja dibuat menjadi 2 perspektif sudut pandang yang berupa inisial huruf “T” yang berarti Topsela atau Toapaya Selatan, dan juga berupa angka “1” yang melambangkan Topsela Park merupakan destinasi pariwisata nomor 1 di Kabupaten Bintan. Pola Ketiga (bagian belakang) merupakan simbol outbound pada Topsela Park, yang melambangkan Topsela Park sebagai tempat berpetualang dan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara, papar Ahmad Kriswantoro saat memberikan paparan didepan Dewan Juri.
Lebih lanjut Kriswan menjelaskan bahwa logotype “Topsela Park” sengaja menggunakan font Akbaal yang memberikan kesan unik dan modern. Huruf Kapital pada “Topsela” melambangkan sebuah kekuatan Desa Toapaya Selatan melalui Topsela Park. Pada Kata Topsela terdapat kata “TOP” yang diwakilkan oleh warna merah yang diartikan sebagai Topsela Park merupakan salah satu destinasi TOP atau terbaik khususnya di Kabupaten Bintan. Pada huruf “T” merupakan huruf kapital yang besar dari huruf yang lain melambangkan Pemerintahan Desa Toapaya Selatan dalam mengemban amanah untuk menjadikan Desa Toapaya Selatan menjadi daerah yang unggul dan mampu mengoptimalkan potensi Desa Toapaya Selatan khususnya di bidang pariwisata melalui Topsela Park.
Ardiansyah selaku Sekretaris Desa Toapaya Selatan yang mewakili Kepala Desa (Bapak Suhenda) menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh Dewan Juri dan segenap Panitia yang telah bekerja keras membantu Desa Toapaya Selatan dalam mewujudkan “mimpi” lama yaitu menjadikan Toapaya Selatan menjadi destinasi wisata unggulan di Bintan berbasis pada keariffan lokal. (Ning, 04082020)